Alat Musik Talempong Pengiring Tarian Tradisional khas Minangkabau

2 min read

Talempong adalah salah satu alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.

Alat musik ini memiliki bentuk yang bundar dan memiliki diameter sekitar 15-17 cm dengan bagian bawah yang berongga. Bahan utama pembuatan alat musik talempong adalah kuningan.

Suara yang dihasilkan alat musik ini sangatlah khas dan nyaring. Oleh karena itu alat musik ini banyak dimanfaatkan sebagai pengiring tarian tradisional.

Beberapa tarian tradisi yang biasanya diiringi alat musik talempong adalah sebagai berikut:

1. Tari Piring

Tari Piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang berasal dari daerah Solok, Sumatera Barat.

Awalnya, tarian ini dilakukan sebagai ritual untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tarian ini melibatkan gerakan-gerakan yang memperlihatkan keindahan dan kekuatan.

Seiring dengan masuknya agama Islam, tari piring mengalami perubahan dari fungsi sakral menjadi ekspresi budaya dan hiburan.

2. Tari Pasambahan

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu, atau upacara adat lainnya.

Tari Pasambahan biasanya dilakukan oleh sekelompok penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan gerakan yang dinamis dan lincah.

3. Tari Alang Suntiang Pangulu

Taarian ini menggambarkan keperkasaan burung elang dan simbol kebesaran para penghulu.

Tarian ini merupakan bagian penting dari warisan budaya Minangkabau dan biasanya ditampilkan dalam upacara adat untuk memeriahkan acara dan sebagai hiburan bagi penonton.

4. Tari Gelombang

Tarian ini sering dilakukan pada upacara pernikahan adat sebagai cara menyambut calon pengantin.

Asal usul tarian ini kurang jelas, namun diyakini diciptakan sebagai bentuk perlindungan bagi pengantin pria yang diantar ke pesta pernikahannya oleh teman-temannya.

Nama “Galombang” berasal dari kata Minangkabau yang berarti “gelombang”, dan tarian ini menggabungkan gerakan-gerakan yang terinspirasi oleh seni bela diri silat daerah tersebut.

Tarian ini sering dibawakan oleh wanita dengan kostum emas, dan terkadang dipadukan dengan tarian tradisional lain yang disebut Tari Pasambahan

5. Tari Payung

Merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh penari dalam jumlah genap, biasanya tiga pasang.

Tarian ini sering digunakan sebagai pertunjukan pembuka acara besar, pameran, atau kegiatan penting lainnya.

Tari Payung dikenal karena penggunaan payung sebagai alat peraga dan dikatakan menggambarkan cinta dan kasih sayang.

Asal usul pasti tarian ini tidak diketahui secara pasti, namun popularitasnya didapat melalui penampilan Siti Agam dari Bukittinggi pada tahun 1960-an, dan menjadi terkenal tidak hanya di kalangan masyarakat Minangkabau tetapi juga di kalangan masyarakat dari daerah lain.

Tarian ini dianggap sebagai warisan budaya masyarakat Minangkabau dan sering ditampilkan bersamaan dengan tarian tradisional Indonesia lainnya seperti Tari Jaipong, Tari Gambyong, dan Tari Yapong.

Tarian ini memiliki ciri khas gerakan, pola lantai, dan penggunaan alat peraga, khususnya payung.

6. Tari Indang

Nama “Indang” berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti rebana kecil. Tarian ini bercirikan gerakannya yang lambat dan anggun, sering kali diiringi musik dan lagu tradisional.

Ini adalah bentuk seni tradisional yang populer dan terkenal di wilayah tersebut, sering ditampilkan di berbagai acara dan upacara budaya.

Tarian tersebut konon diperkenalkan oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke-13 sebagai bagian dari dakwah Islam di wilayah tersebut.

Tari Indang dikenal dengan pola lantai, gerakan, dan iringan musiknya yang unik, menjadikannya bagian penting dari warisan budaya Minangkabau.

7. Tari Rantak

Tarian ini bercirikan gerakannya yang kuat dan berirama, sering kali disertai dengan suara hentakan kaki, mirip dengan gerakan-gerakan pencak silat.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari laki-laki, mengenakan pakaian adat Minangkabau, dan sering dibawakan pada acara-acara budaya dan upacara.

Belum jelas asal muasal tarian ini, namun diyakini diciptakan sebagai bentuk hiburan masyarakat saat musim panen.

Demikian jenis-jenis tarian adat yang diiringi oleh alat musik Talempong khas Minangkabau. Selain untuk mengiringi tarian diatas, talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *