Alat Musik Tradisional Aramba, Sumatera Utara

1 min read

Aramba atau biasa disebut dengan Arumba merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Nias. Alat musik Aramba biasa digunakan oleh masyarakat setempat untuk acara kesenian di daerah, misalnya acara pernikahan.

Sekilas alat musik ini mirip dengan gong. Material untuk membuat alat musik ini adalah tembaga, kuningan, suasana dan nikel. Aramba umumnya dimainkan oleh satu orang saja. Menurut kepercayaan masyarakat Nias, alat musik ini memiliki nilai yang mistis.

Asal – Usul Aramba

Sejarah singkat tentang alat musik Aramba, melansir berdasarkan cerita bahwa Aramba adalah alat musik tradisional yang dihasilkan dari pertukaran atau barter dengan suku Jawa. Maka dari itu, alat musik ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan gong Jawa.

Menurut sejarah, Aramba adalah alat musik tradisional yang memiliki nilai mistis atau keramat. Oleh sebab itu Aramba menjadi alat musik khas dari daerah Nias.

Bentuk dan Bahan

Aramba memiliki bentuk yang unik dan sederhana. Biasanya terdiri dari sebuah tabung kayu yang dibuat dengan teliti dan diberi dekorasi seni yang khas. Ujung tabung dilapisi dengan kulit hewan, yang kemudian dipasang dengan rapi untuk menciptakan permukaan yang dapat dipukul.

Bentuk alat musik Aramba mempunyai dua jenis ukuran. Ada yang berbentuk besar dan ada yang berbentuk kecil. Aramba yang berukuran kecil memiliki ukuran kurang lebih 40-50 cm atau biasa disebut Fatao.

Sedangkan Aramba besar mempunyai ukuran standar yaitu 60-90 cm. Aramba jenis ini biasa dikenal dengan Hongo, Hongo inilah yang sering digunakan dalam mengiringi acara upacara pernikahan.

Bunyi Yang Dihasilkan

Alat musik ini termasuk jenis bunyi ideofon, dimana bunyi yang bersumber dari bahan dasarnya. Aramba yang berukuran kecil berbunyi lebih keras saat dipukul dibandingkan dengan Aramba yang berukuran besar. Aramba yang berukuran besar menghasilkan bunyi yang cenderung berdengung seperti gong.

Cara Memainkan Aramba

Aramba dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan atau alat pemukul khusus yang berbentuk panjang. Alat musik ini biasanya digantung menggunakan sebuah tali.

Bagian Aramba yang dipukul adalah permukaan yang menonjol pada bagian tengah. Bagian sisi Aramba yang lain juga bisa dipukul dan menghasilkan suara yang berbeda-beda.

Pemain Aramba tidak hanya bertugas sebagai pengatur irama, tetapi juga sebagai pemain musik yang memainkan melodi dan harmoni dengan berbagai gaya pukulan yang berbeda. Keahlian dan ketangkasan pemain Aramba menciptakan berbagai nuansa dan warna dalam musik tradisional.

Peran dan Fungsi dalam Budaya Lokal

Aramba tidak hanya sekadar alat musik, tetapi juga memiliki peran penting dalam konteks budaya lokal. Tradisi musik yang melibatkan Aramba seringkali terkait dengan upacara adat, ritual keagamaan, dan perayaan lokal. Keberadaannya menjadi simbol kebersamaan dan identitas komunitas.

Aramba juga berfungsi sebagai alat komunikasi di dalam masyarakat dan sebagai alat musik tradisional untuk mengiringi saat diadakan upacara menanam dan menanen padi.

Menghadapi Tantangan Modernisasi

Meskipun Aramba memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, tantangan modernisasi dan globalisasi membawa dampak terhadap pelestarian alat musik tradisional ini. Upaya pelestarian dan promosi perlu terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman.

Kesimpulan

Aramba adalah salah satu contoh kekayaan budaya Indonesia yang layak dijaga dan dilestarikan. Keunikan bentuk, suara, dan peran dalam budaya lokal membuat Aramba menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan seni musik Indonesia. Dengan upaya pelestarian yang serius, semoga Aramba dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi, memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia.

Itulah penjelasan tentang alat musik tradisional Aramba. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang keragaman yang ada di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *