Senjata Tradisional Provinsi Sumatera Utara, Definisi, Fungsi serta Kegunaannya

3 min read

Indonesia terkenal dengan negara yang kaya akan kebudayaan. Mulai dari suku, agama, budaya dan lain sebagainya.

Tidak heran jika di Indonesia terdapat banyak perbedaan yang membuat negara ini semakin unik dan menarik banyak mata wisatawan untuk mempelajari dan mengenal Indonesia lebih dalam lagi.

Salah satu kekayaan negara indonesia adalah senjata tradisional yang memiliki ciri khas berbeda di setiap daerah. Senjata tradisional adalah benda yang digunakan oleh orang-orang pendahulu atau nenek moyang bangsa Indonesia untuk membantu kegiatan sehari-hari.

Kegiatan yang menggunakan alat-alat atau senjata tradisional dalam kehidupan sehari-hari antara lain bercocok tanam, berburu, melindungi diri dari musuh atau serangan dari binatang.

Kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang keberagaman atau jenis-jenis senjata tradisional yang ada di provinsi Sumatera Utara. Berikut akan dijelaskan tentang definisi, fungsi beserta kegunaan atau manfaat dari senjata tradisional di provinsi Sumatera Utara.

1. Piso Gading

Senjata tradisional yang satu ini bisa dikatakan langka, sebab saat ini hanya tersisa satu yaitu peninggalan dari kerajaan Batak Toba.

Piso Gading berbentuk sedikit melengkung hampir mirip seperti pedang dengan bilah yang tajam. Senjata ini terbuat dari bahan rotan, gading dan kayu.

Senjata ini bukan sembarang senjata, karena hanya tokoh-tokoh terkenal seperti raja yang memiliki senjata tradisional ini. Senjata ini cukup mematikan lawan atau binatang karena senjata ini berlumuran racun yang sangat mematikan apabila digunakan.

2. Piso Halasan

Senjata tradisional ini berasal dari daerah Tapanuli Utara yang menjadi simbol kebesaran di suku Batak Hasangpon. Menurut Van Zonneveld (2001) Piso Halasan memiliki bentuk menyerupai pedang bermata tunggal namun sedikit melengkung.

Piso Halasan memiliki panjang kurang lebih 76 cm, sedangkan panjang mata pisau kurang lebih 50 cm. Gagang senjata ini memiliki ukiran-ukiran yang indah yang terbuat dari logam atau tanduk rusa.

Senjata ini melambangkan kebesaran masyarakat Batak untuk dirinya sendiri menjadi pribadi yang bermanfaat untuk banyak orang. Penegakan hukum yang adil dan memberikan petunjuk atau jalan kehidupan untuk warga.

Piso Halasan bermakna bagi masyarakat untuk membatasi diri agar tidak terjebak atau terjerumus di dalam suatu keinginan.

3. Piso Gaja Dompak

Piso Gaja Dompak merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara. Senjata ini dimiliki oleh pahlawan Indonesia Sisingamangaraja XII yang digunakan dalam berperang melawan penjajah di Batak.

Senjata ini sedikit lebih panjang dari belati, berbentuk pipih, panjang, dengan ujung yang runcing dan tajam.

Fungsi dan kegunaan dari hampir sama seperti pisau atau belati yaitu untuk memotong dan menusuk. Oleh karena itu senjata ini digunakan berperang untuk mengalahkan musuh atau penjajah.

Senjata ini juga diyakini memiliki kekuatan supranatural yang digunakan dalam mengembangkan kekuasaan kerajaan.

4. Piso Silima Sarung

Piso Silima Sarung adalah salah satu senjata yang unik dan memiliki banyak nilai luhur dan filosofis. Senjata tradisional ini adalah senjata yang memiliki lima mata pisau di dalam satu sarung.

Pada zaman dahulu, senjata ini digunakan masyarakat Batak untuk berperang mengalahkan musuh. Piso Silima Sarung sendiri memiliki simbol tantangan dalam kehidupan manusia.

Menurut kepercayaan suku Batak, mereka yakin jika manusia memiliki empat roh dan yang ke-lima adalah tubuh manusia.

5. Piso Tumbuk Landak

Piso Tumbuk Landak berasal dari kerajaan Aru Karo dan Melayu. Bentuk dari senjata ini hampir seperti keris hanya saja lebih pendek. Dalam buku Mengenal Senjata Tradisional (2010) oleh Rahmat M, dijelaskan bahwa ukuran panjang Piso Tumbuk Landak sekitar 27-29 cm dan lebar kurang lebih 4 cm.

Senjata ini terbuat dari baja atau besi dan memiliki sarung penutup yang berbahan kayu berlapis emas atau perak dengan motif ukiran khas daerah Jambi.

Tidak hanya itu, dalam gagang Piso Tumbuk Landak juga terdapat ukiran-ukiran yang membuat senjata ini menjadi lebih indah. Senjata ini juga digunakan untuk pertarungan dengan jarak dekat dan salah satu senjata yang beracun.

Saat ini senjata ini banyak digunakan sebagai hiasan karena ukiran yang terdapat pada sarung dan gagang nya memiliki nilai seni yang tinggi dan indah.

6. Piso Toba

Piso Toba menjadi salah satu senjata tradisional yang berasal dari Batak, Sumatera Utara. Senjata tradisional yang satu ini lebih banyak digunakan oleh masyarakat suku Batak Toba.

Senjata ini sangat efektif untuk digunakan dalam pertarungan dengan jarak dekat. Piso Toba ini berbeda dengan senjata tradisional dari Batak yang lainnya, karena memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan dengan Piso yang lainnya.

Gagang pada senjata ini berbentuk melengkung ke dalam yang membuat penggunanya merasa lebih nyaman saat digunakan. Material yang digunakan untuk membuat Piso Toba antara lain, kuningan, besi, dan kayu.

7. Piso Sanalenggam

Senjata tradisional yang satu ini memiliki banyak nama antara lain, Piso Sinalenggan, Piso Sinalenggam, Piso Sanalenngan, Piso Surik Sinalenggan, Sanalenggam.

Piso Sanalenggam banyak digunakan oleh suku Batak, khususnya Suku Batak Dairi. Senjata ini biasa dipakai oleh masyarakat untuk berburu dan berperang.

Piso yang satu ini memiliki bentuk yang mirip dengan golok, dimana bentuknya sedikit lebar dibandingkan dengan senjata Piso yang lain. Mata pedang Piso Sanalenggam lebih lebar dan memiliki gagang yang berbahan dasar kayu dan mempunyai ukiran khas.

Ukiran yang ada pada gagang biasanya berbentuk seorang laki-laki yang sedang menunduk. Dan dibagian ujung gagang senjata terdapat logam kuning.

Selanjutnya senjata ini juga memiliki sarung yang terbuat dari kayu dan memiliki permukaan yang datar.Tentunya lebar dari sarung Piso dibuat lebih besar dari ukuran pisau itu sendiri.

8. Tunggal Panaluan

Senjata ini adalah senjata yang dimiliki oleh raja-raja suku Batak. Tunggal Panaluan adalah senjata tradisional yang berbentuk seperti tongkat.

Menurut kepercayaan masyarakat Batak, senjata ini memiliki daya mistis dan terdapat kekuatan supranatural. Kemudian senjata ini digunakan oleh mereka untuk mengadakan acara upacara adat seperti kegiatan tolak bala, meminta hujan dan lain sebagainya.

Tongkat untuk membuat senjata ini terbuat dari kayu pohon trengguli wanggang. Panjang dari tongkat Tunggal Panaluan kurang lebih sekitar 1,5 sampai 2 meter.

Senjata tradisional ini memiliki ukiran yang dibentuk berupa manusia atau hewan yang tersusun menjulang keatas.

9. Hujur Siringis

Pada masa lampau senjata ini digunakan untuk berperang. Selain itu senjata tradisional ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat suku Batak untuk kegiatan membuka mata air.

Senjata ini bentuknya seperti tombak dan terbuat dari kayu dan ujungnya terbuat dari bahan logam yang tajam dan runcing.

10. Meriam Puntung

Senjata tradisional Meriam Puntung adalah salah satu peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih dapat kita lihat di Istana Maimun.

Senjata ini diberikan nama Meriam Puntung karena meriam pada senjata sudah buntung atau tidak utuh. Senjata ini dianggap mistis karena mampu meledak meskipun apinya tidak dinyalakan.

Disamping itu, meriam ini menjadi bukti penaklukan Kesultanan Deli terhadap Kerajaan Aru.

Demikian pembahasan tentang jenis-jenis dan penjelasan terkait senjata tradisional di Sumatera Utara.

Seru bukan belajar tentang keragaman di Indonesia? Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *